8. PROSEDUR KERJA HUMAS
Untuk melaksanakan kegiatan HUMAS dengan
baik, maka diperlukan prosedur/proses kerja yang benar. Mengingat, kegiatan
HUMAS tidak hanya mementingkan hasil akhir, namun juga cara yang ditempuh untuk
memperoleh hasil akhir tersebut.
Dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan yang ada dalam lingkungan kerja,
seorang praktisi HUMAS harus memiliki tahap-tahap dalam melakukan kegiatannya.
Ada empat proses Humas /public relations. Proses tersebut bersifat dinamis,
sehingga setiap unsur yang ada pun berkesinambungan. Keempat proses tersebut
adalah:
1.
Research (penelitian)
Seorang praktisi HUMAS harus mengenal gejala dan penyebab permasalahan. Oleh
sebab itu, praktisi HUMAS perlu melibatkan dirinya dalam penelitian dalam
pengumpulan fakta. Ia perlu memantau dan membaca tentang pengertian, opini,
sikap, dan perilaku orang-orang yang berkepentingan dan terpengaruhi oleh
tindakan perusahaan. “What’s happening now?” merupakan kata-kata yang
menjelaskan tahap ini. Seorang praktisi HUMAS harus jeli dalam melihat data dan
fakta yang erat sangkut pautnya dengan pekerjaan yang akan digarap. Segala
keterangan harus diperoleh selengkap mungkin.
Dalam tahap mendefinisikan penilitian, seorang praktisi HUMAS harus mengolah
data faktual yang telah ada, mengadakan perbandingan, melakukan pertimbangan,
dan menghasilkan penilaian, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan ketelitian
dari data faktual yang telah didapat. Proses HUMAS tidak sesederhana
pengumpulan data dan fakta, namun juga harus mengedepankan pengolahan,
penelitian, pengklasifikasian, dan penyusun-an data sedemikian rupa sehingga
memudahkan pemecahan masalah nantinya. Penelitian dalam pencarian data ini
dapat dilakukan dengan cara-cara: survei dan poling, wawancara, focus
group discussion, wawancara mendalam, dan walking around research.
1. Planning (perencanaan)
Tahap berikutnya setelah penelitian dan pencarian data, adalah tahap perencanaan.
Dalam tahap ini, praktisi HUMAS melakukan penyusunan masalah. Ia melakukan
pemikiran untuk mengatasi masalah dan menentukan orang-orang yang akan
menangani masalah tersebut nantinya. Perencanaan ini tidak boleh
diabaikan, namun harus dipikirkan secara matang karena turut menentukan
suksesnya pekerjaan HUMAS secara keseluruhan. Perencanaan disusun atas data dan
fakta yang telah diperoleh, bukan berdasarkan keinginan HUMAS. Berdasarkan
pada rumusan masalah, dibuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan
untuk membuat program humas kerja berdasarkan kebijakan lembaga yang juga
disesuaikan dengan kepentingan publik. Kata kunci dari tahap ini adalah, “What
should we do and why?”
3. Action
and Communication (aksi dan komunikasi)
Pada pelaksanaannya, praktisi humas sering kali melakukan komunikasi berdasarkan
hasil pendapat sendiri. Akibatnya, tindakan tersebut terkadang membawa hasil
yang buruk dan tidak disarankan karena akan berisiko pada citra
perusahaan/instansi. Tahap ini perlu dilakukan untuk mendapatkan jawaban
pertanyaan, “How do we do it and say it”.
Tujuan dan objektivitas yang spesifik harus dikaitkan untuk mencapai aksi dan
komunikasi yang akan dilakukan oleh praktisi HUMAS. Ia harus mampu
mengkomunikasikan pelaksanaan program humas sehingga dapat mempengaruhi sikap
publiknya yang kemudian mendorong mereka untuk mendukung pelaksanaan program
humas tersebut. Selain itu, ia juga harus melakukan aksi dan melakukan kegiatan
HUMAS sebaik-baiknya.
Kegiatan aksi ini merupakan kegiatan komunikasi, selayaknya komunikasi
kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi organisasional.
4. Evaluation
(evaluasi)
Cara untuk mengetahui apakah sebuah kegiatan prosesnya sudah selesai atau belum
adalah dengan mengadakan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil.
Tujuan utama dari evaluasi adalah untuk mengukur keefektifitasan proses secara
keseluruhan. Pada tahap ini, dituntut untuk teliti dan seksama demi keakuratan
data dan fakta yang telah ada. Oleh karena itu, setelah selesai satu
permasalahan, tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan masalah baru lagi.
Dengan demikian, tahap ini juga sebagai acuan perencanaan di masa mendatang.
Singkat kata, “How did we do?” menjadi acuan dalam tahap ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar