BAB 3. KHALAYAK HUMAS
KD 3.3. Memahami Khalayak Humas
KD 4.3. Melakukan Pengelompokkan Khalayak Humas
1. Pengertian Khalayak Humas
Khalayak (Public)
adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi,
baik secara internal maupun eksternal. Suatu
organisasi atau perusahaan tidak hanya menyelenggarakan komunikasi dengan staf
atau konsumennya saja, tetapi juga dengan publik lain yang berada di luar organisasinya. Setiap organisasi memiliki khalayaknya sendiri.
2. Jenis Khalayak (Khalayak Internal dan
Khalayak Eksternal)
a. Khalayak Internal (Internal Publik Relations)
Dalam hubungan ini terdapat :
Hubungan dengan Karyawan (Employee Relations), hubungan dengan Pemegang
saham (Stockholder Relations).
1). Hubungan dengan karyawan (Employee
Relations)
“Employee Relations merupakan suatu kekuatan
yang hidup dan dinamis yang dibina dan diabadikan dalam hubungan dengan
perorangan sehari-hari dibelakang bangku kerja tukang kayu, dibelkang mesin,
atau dibelakang meja tulis”. Demikian ungkapan seorang ahli purel archibald
william.3 Dengan
demikian PRO bukan hanya duduk di kantornya, melainkan harus berkomunikasi
langsung dengan para karyawanya. Employee relations dilakukan antara lain
adalah untuk menciptakan bentuk hubungan atau komunikasi dua arah yang baik
antara pihak manajemen dengan para karyawannya. Dengan senantiasa berkomunikasi
dengan mereka yakni mendatangi mereka dan bercakap-cakap dengan mereka akan
diketahui sikap, pendapat, kesulitan, keinginan, harapan dan perassaaanya.
Sudah tentu antara karyawan
yang satu dengan yang lainya terdapat perbedaan, disebabkan memang beda dalam
lingkungan hidupnya, pengalamanya, pendidikanya, dsb. Tetapi diantara mereka
semua terdapat hal-hal yang sama, seperti : upah yang cukup, perlakuan adil,
ketenangan bekerja, perasaan diakui, penghargaan atau hasil kerja, serta
penyalur perasaan.
2) Hubungan dengan pemegang saham
(Stockholder Relations)
Seorang peraktisi PR
profesional akan berperan sangat penting, terutama dalam menjaga kepercayaan
stockholders terhadap perusahaan.4 Dengan
demikian Kegiatan PR dalam rangka untuk menjaga kepercayaan stockholder dapat
dilakukan dengan memelihara hubungan dengan para pemegang saham. Ini sangat
penting sebab besar kecilnya modal menentukkan besar kecilnya perusahaan,
sehingga hubungan dengan Stockholder ini tidak boleh
dikesampingkan oleh pihak perusahaan. Usaha membina hubungan dengan stockholder
tidak lain adalah untuk tujuan memajukan perusahaan. Komunikasi dengan mereka
dapat dilakukan misalnya dengan cara :
o Menyatakan selamat kepada
pemagang saham yang baru.
o Memberikan laporan
o Mengirimkan majalah organisasi
o Mengadakan pertemuan
b. Khalayak Eksternal (Eksternal Publik Relations)
Publik eksternal atau Stakeholders
Eksternal adalah unsur-unsur yang berada di luar kendali perusahaan (Uncontrollable).
Adapun yang termasuk dalam stakeholders antara lain :
1)
Hubungan dengan Konsumen ( Customer
Relations)
Kegiatan public relations dalam
rangka mengatur dan memelihara hubungan baik dengan para konsumen agar produk
yang kita buat dapat diterima dengan baik oleh para konsumen. Salah satu
kegiatan mengadakan hubungan baik dengan consumer sama dengan costumer yaitu
dengan pelayanan melalui iklan, karena disamping mempromosikan hasil produksi
perusahaan yang tentunya memberikan keuntungan di pihak perusahaan juga ada
keuntungannya bagi pihak consumer yaitu bagi pihak consumer merupakan input
tentang bagaimana barang tersebut digunakan dan apa keuntungannya jika consumer
menggunakan barang tersebut.
2)
Hubungan dengan Pemerintah (Goverment
Relations)
Kegiatan public relations dalam
rangka mengatur dan memelihara hubungan dengan pemerintah (Goverment
Relations), baik pemerintah pusat maupun daerah atau dengan jawatan-jawatan
resmi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. Peran pemerintah dibutuhkan
untuk menciptakan lapangan pekerjaan, menyediakan modal, melindungi para
karyawan, melindungi sumber alam, mengatur hukum, mengatur dan merangsang minat
investasi modal asing dan sebagainya.5 Adapun
Bentuk hubungan Government Relations, antara lain :
·
Memberikan
ucapan selamat hari jadi pemerintah, pemerintah daerah atau kota.
·
Pengiriman
agenda bagi instansi-instansi pemerintah terkait
· Mengadakan
kegiatan kesenian, olah raga, mensponsori kegiatan baik dalam konteks nasional
maupun internasional dalam rangka mengharumkan nama bangsa.
·
Mengundang
pejabat pemerintah untuk meresmikan suatu acara perusahaan.
· Melakukan
kegiatan lobby secara baik dengan pihak pemerintah untuk memperlancar suatu
kegiatan perusahaan.
3) Hubungan dengan Komunitas (Community
Relations)
Public relations dalam rangka
mengatur dan memelihara hubungan baik dengan masyarakat setempat, yang
berhubungan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan. Yang dimaksud dengan Community disini
adalah masyarakat sekitar/masyarakat setempat/tetangga. Adapun Kegiatan Community
Relations yang harus dilaksanakan, misalnya :
· Memberikan
beasiswa bagi yang memerlukan khususnya bagi masyarakat sekeliling perusahaan.
·
Mendirikan
asrama-asrama bagi mereka yang memerlukan.
·
Mendirikan
tempat ibadah.
·
Mengadakan
pembagian makanan, dll.
4) Hubungan dengan Lembaga Pendidikan
Kegiatan public relations ini
dalam rangka mengatur dan membina hubungan baik dengan lembaga-lembaga
pendidikan. Misalnya:
·
Memberikan
sumbangan dana untuk pendidikan.
·
Memberikan
sumbangan untuk pembangunan sekolah.
·
Memberikan
beasiswa.
3. Macam-macam Khalayak
Ada
8 (Delapan) khalayak utama yang paling sering menjadi subyek khalayak dari
berbagai
macam
organisasi, secara umum adalah :
a. Masyarakat luas;
b. Calon pegawai atau anggota;
c. Para pegawai atau anggota;
d. Pemasok jasa atau berbagai
macam barang yang merupakan kebutuhan rutin dari organisasi atau perusahaan yang
bersangkutan;
e. Para investor/pemodal;
f. Para distributor;
g. Konsumen dan pemakai produk
organisasi; serta
h. Para Tokoh/figur di masyarakat.
Pembahasan
dari kedelapan khalayak utama humas :
a.
Masyarakat luas
Segmen
masyarakat yang menjadi khalayak bagi suatu organisasi jelas berbeda
dengan
khalayak organisasi yang lain. Khalayak pasar swalayan, Pemda, instalasi
nuklir,
pabrik, laboratorium riset, hotel, bandara udara, pelabuhan laut, lembaga
pendidikan,
rumah sakit, penjara umum, barak militer, dan markas besar polisi jelas
berlainan
satu sama lain.
b.
Calon Pegawai atau anggota
Para calon tenaga kerja tidak akan
tertarik untuk melamar menjadi anggota atau pegawai suatu organisasi apabila mereka
tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh organisasi itu, serta sejauh mana potensinya
sebagai perusahaan yang baik
c.
Pegawai atau anggota
Pegawai
atau anggota suatu organisasi meliputi suatu orang yang bekerja pada atau
menunjang
suatu organisasi, yakni mulai dari pucuk pimpinan (pihak manajemen) dan
para
eksekutif, petugas gudang, pabrik dan laboratorium, staf kantor atau
administrasi
umum,
staf divisi pelayanan dan penjualan, staf transportasi, dan sebagainya
d.
Pemasok
Ada
dua jelis pemasok, yakni yang memasok jasa-jasa sepeti air bersih dan energi,
serta
pemasok berbagai macam bahan baku serta komponen produksi.
e. Investor/Pemodal
Kesediaan
untuk membeli saham dari suatu perusahaan didasarkan pada
pengetahuan
(calon) pembeli mengenai latar belakang, kinerja dan prospek ekonomis
dari
perusahaan yang bersangkutan. Jika suatu perusaan gagal memberi
informasi
yang benar, harga sahamnya bisa merosot secara tajam. Kalau hal seperti ini
terjadi
dan dibiarkan berlarut-larut, maka kepemilikannya segera terancam akan
diambil
alih oleh pihak-pihak lain.
f.
Distributor
Distributor
adalah mereka yang menangani fungsi perantara antara produsen dan
konsumen.
g.
Konsumen dan Pemakai
Yang
disebut konsumen dan pemakai produk bukan hanya rumah tangga, tetapi juga
perusahaan
pembeli dalam partai besar yang lazim disebut sebagai “pemasok
sekunder”.
h. Tokoh/figur Pencipta Pendapat di masyarakat umum
Mereka
sangat berpengaruh karena merekalah para pencipta pendapat
umum.
Jika mereka mengatakan sesuatu itu baik atau buruk, masyarakat luas akan
mempercayai
dan mengikutinya.
4. Fungsi Khalayak Humas
Ada
beberapa alasan pokok mengapa suatu organisasi atau perusahaan harus
mengenali
atau menetapkan unsur masyarakat luas yang menjadi khalayaknya, yakni :
a. Untuk mengidentifikasikan
segmen khalayak atau kelompok yang paling tepat
untuk
dijadikan sasaran suatu program kehumasan;
b. Untuk menciptakan skala
prioritas, sehubungan dengan adanya keterbatasan
anggaran
dan sumber-sumber daya lainnya;
c. Untuk memilih media dan teknik
humas yang sekiranya paling sesuai;
d. Untuk mempersiapkan pesan-pesan atau informasi sedemikian rupa agar cepat dan mudah diterima.
5. Akibat tidak ditetapkannya Khalayak
Penetapan
khalayak dari kegiatan-kegiatan hunas merupakan elemen yang penting
dari
rangkaian perencanaan suatu kampanye kehumasan. Tanpa adanya khalayak yang
jelas
(berikut skala prioritasnya, apabila dana dan sumber daya lain yang tersedia
sangat
terbatas), maka organisasi yang bersangkutan tidak mungkin menemukan
media
dan teknik-teknik yang tepat untuk melancarkan kampanye humasnya itu
Akibat
yang timbul sebagai akibat dari tidak ditetapkannya kahalayak atas suatu
program humas :
a. Segenap usaha dan dana akan
terbuang tanpa program yang jelas oleh karena terlalu luasnya khalayak yang
dituju
b. Pesan yang dikirimkan tidak
ditangkap atau dimengerti sebagaimanamestinya,
karena
pesan itu tidak sesuai dengan karakteristik khalayak yang menerimanya
c. Kegiatan tidak akan
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sehingga
penggunaan
jam kerja, materi serta peralatan menjadi tidak ekonomis
d. Tujuan yang hendak dicapai
luput dari jangkauan
Pihak
manajemen (untuk humas internal) atau perusahaan klien (untuk humas
eksternal)
tidak akan merasa puas dengan hasil yang ada